Gunung Emas dan Ditinggalkannya Madinah
Gunung Emas dan Ditinggalkannya Madinah adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab Riyadhus Shalihin Min Kalam Sayyid Al-Mursalin. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Mubarak Bamualim, Lc., M.H.I. pada Selasa, 16 Rabiul Awwal 1447 H / 9 September 2025 M.
Kajian Tentang Gunung Emas dan Ditinggalkannya Madinah
Kita akan mendengar sejumlah hadits Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang dibawakan oleh Imam an-Nawawi Rahimahullah dalam bab ini, dalam berbagai perkara yang beliau sampaikan.
Hadits terakhir yang disimak pada pertemuan sebelumnya adalah hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu Ta’ala ‘Anhu. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَحْسِرَ الْفُرَاتُ عَنْ جبَلٍ منْ ذَهَبٍ يُقْتَتَلُ علَيْهِ، فيُقْتَلُ مِنْ كُلِّ مِائةٍ تِسْعَةٌ وتِسْعُونَ، فَيَقُولُ كُلُّ رَجُلٍ مِنْهُمْ: لَعَلِّي أنْ أكُونَ أنَا أنْجُو
“Hari kiamat tidak akan terjadi hingga Sungai Eufrat menyingkap sebuah gunung emas. Manusia akan saling berperang untuk memperebutkannya. Dari setiap seratus orang, sembilan puluh sembilan terbunuh, dan setiap orang berkata, ‘Semoga aku yang selamat.’” (Muttafaqun ‘alaih)
Dalam riwayat lain Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
يوُشِكُ أنْ يَحْسِرَ الْفُرَاتُ عَن كَنْزٍ مِنْ ذَهَبٍ، فَمَنّْ حَضَرَهُ فَلا يأخُذْ منْهُ شَيْئاً
“Sudah dekat masanya akan tersingkap dari Sungai Eufrat simpanan emas. Maka barangsiapa yang hadir (pada masa itu), janganlah ia mengambil sedikit pun darinya.” (Muttafaqun ‘alaih)
Hadits ini termasuk salah satu tanda kenabian Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Beliau mengabarkan apa yang akan terjadi, dan itu pasti akan terjadi karena beliau adalah ash-shadiq al-mashduq, orang yang jujur dan dibenarkan. Berita ini datang dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, lalu disampaikan kepada umat melalui lisan Nabi-Nya Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Hadits berikutnya juga dari Abu Hurairah Radhiyallahu Ta’ala ‘Anhu. Ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
يَتْرُكُونَ المَدينَةَ عَلى خَيْرٍ مَا كَانَتْ، لاَ يَغْشَاهَا إلاَّ الْعوَافي يُرِيدُ: عَوَافي السِّباعِ وَالطَّيْرِ وَآخِر مَنْ يُحْشَرُ رَاعِيانِ مِنْ مُزَيْنَةَ يُريدَانِ المَدينَةَ ينْعِقَانِ بِغَنَمها فَيَجدَانها وُحُوشاً. حتَّى إذَا بَلَغَا ثنِيَّةَ الْودَاعِ خَرَّا عَلَى وَجوهِهمَا
“Suatu saat (Manusia) akan meninggalkan kota Madinah dalam keadaan terbaiknya, dan tidak ada yang mendatanginya kecuali binatang-binatang liar dan burung-burung. Orang yang terakhir dikumpulkan (dari Madinah) adalah dua penggembala dari kabilah Muzainah. Mereka hendak menuju Madinah sambil menggiring kambing-kambing mereka, lalu mereka mendapati Madinah telah dipenuhi binatang buas. Ketika mereka sampai di Tsaniyyatul Wada‘, keduanya pun jatuh tersungkur (meninggal) dengan wajah mereka.” (Muttafaqun ‘alaih)
Hadits ini termasuk kabar ghaib dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Peristiwa ini belum terjadi, tetapi akan terjadi di akhir zaman, sesuai dengan sabda beliau yang pasti benar.
Kota Madinah adalah kota yang paling utama, mulia, dan suci. Namun, kelak kota ini akan ditinggalkan oleh penduduknya. Tidak ada seorang pun yang tinggal di sana, kecuali binatang-binatang liar dan burung-burung yang mencari makan.
Apa yang disampaikan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ini adalah benar, karena beliau tidak berbicara berdasarkan hawa nafsu. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَى . إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَى
“Dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut keinginannya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan.” (QS. An-Najm [53]: 3–4)
Hadits ini menunjukkan tanda kenabian Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Beliau menyampaikan perkara ghaib yang belum terjadi, tetapi pasti akan terjadi di akhir zaman. Kewajiban kita adalah beriman kepada apa yang beliau sampaikan.
Selanjutnya, dari Abu Sa‘id al-Khudri Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
يَكُونُ خَلِيفَةٌ مِنْ خُلَفَائِكُمْ فِي آخِرِ الزًَّمَان يَحْثُو المَالَ وَلا يَعُدُّهُ
“Akan ada seorang khalifah dari para pemimpin kalian di akhir zaman. Ia akan membagi-bagikan harta tanpa menghitungnya.” (HR. Muslim)
Hadits ini adalah informasi dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tentang akhir zaman. Saat itu harta rampasan (ghanimah) dari orang-orang kafir begitu melimpah hingga tidak ada yang mau menerimanya. Khalifah tersebut akan membagi harta dengan sangat banyak tanpa perhitungan.
Hadits ini juga merupakan kabar gembira dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tentang kembalinya kepemimpinan yang lurus (khilafah rasyidah) di akhir zaman, sesuai tuntunan Allah dan Rasul-Nya.
Download MP3 Kajian
Podcast: Play in new window | Download
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/55566-gunung-emas-dan-ditinggalkannya-madinah/